PENGENDALIAN SEMUT API & ANJING TANAH
DI PADANG GOLF
Oleh : Ir. Budi Tjahjono, M.Agr. – Ketua Dewan Pembina ASPGI
SEMUT API (Solenopsis
sp.)
Semut api di padang golf selain mengganggu keasyikan
bermain golf, gundukan sarangnya juga menurunkan estetika lapangan. Semut api yang agresif berwarna coklat kemerahan sampai
hitam berukuran 2 sampai 5 mm. Mereka hidup berkoloni, membuat sarang yang nampak berupa gundukan tanah. Satu ratu semut dalam
koloni dapat bertelur sampai 2000 butir. Bila sarangnya terganggu, mereka segera menyerang sang peganggu. Bekas gigitannya
terasa panas dan gatal.
Semut api merupakan hewan pemakan segala (omnifora), baik dari bahan tumbuhan maupun hewan lain. Semut dari kasta pekerja
mengumpulkan makanan dari sekitar sarangnya. Penyebaran dan perkembangan populasinya tergantung banyak faktor, terutama musim
dan keberadaan musuh alaminya.
Pengendalian
Strategi pengendalian semut api umumnya terdiri dari :
¨
Penyebaran
umpan beracun
¨
Perlakuan individu
gundukan sarang perlakuan spot
¨
Umpan yang
disebar bisa berupa pecahan butiran kacang-kacangan yang mengandung minyak, ebi atau udang kering berukuran kecil yang dicampur
insektisida yang tidak berbau atau kurang menyengat baunya serta daya racunnya bekerja lambat. Bila umpan beracun ini sampai
ke Ratu akan mati dan koloninya bisa punah. Agar efektif, sebar umpan yang masih baru, kondisi kering, pada waktu semut aktif
mengumpulkan makanan.
Perlakuan terhadap tiap sarang bertujuan agar Sang Ratu dapat terbunuh sehingga
tidak dapat menghasilkan telur-telur dan dengan demikian koloninya akan musnah. Perlakuan kimiawi terhadap sarang bisa berupa
aplikasi umpan dengan insektisida, penyiraman insektisida cair, penamburan insektisida butiran, serbuk ataupun yang berbentuk
aerosol. Perlakuan non kimiawi bisa dengan cara penyiraman air panas dan pembongkaran sarang. Perlakuan umumnya lebih efektif
bila dilakukan pada pagi hari yang cerah waktu kebanyakan semut berada dekat permukaan sarang.
Perlakuan spot dengan aplikasi insektisida (misal yang berbahan aktif diazinon
atau klorpyrifos) yang cepat mematikan semut bisa dilakukan terhadap iring-iringan semut yang sedang mengumpulkan makanan.
Namun cara ini tidak dapat memusnahkan koloni semut dalam sarang. Aplikasi yang berulang sesuai tingkat gangguan semut perlu
dilakukan agar infestasi semut tidak berkelanjutan.
ANJING TANAH atau ORONG-ORONG (Gryllotalpa sp)
Anjing tanah merupakan salah satu hama yang terpenting dibanyak padang
golf Indonesia yang menggunakan rumput Bermuda, bahkan menjadi hama utama di Georgia dan Florida, USA. Hama ini jarang
nampak di atas rumput karena sebagian besar waktu hidupnya ada dalam tanah. Kerusakan yang diakibatkan nampak sebagai area
coklat memanjang. Jika kita periksa rumput di bagian bawah permukaan telah dimakan anjing tanah yang membuat lorong-lorong.
Yang aktif makan adalah anjing tanah yang masih muda (stadia nimfa). Penting sekali untuk mengamati populasi nimfa ini, karena
stadia inilah yang paling merusak namun juga paling rentan terhadap insektisida sehingga lebih mudah dikendalikan. Sedangkan
yang dewasa (sayapnya sudah sempurna) sehingga tidak begitu merusak dan lebih tahan terhadap insektisida. Serangga ini tertarik
cahaya lampu, meletakkan kelompok telurnya dibawah permukaan tanah.
Beberapa produk yang efektif untuk pencegahan dan pengendalian anjing tanah adalah talstar (bahan aktif bifentrin,
termasuk pyretroid sintetik) dan Orthane 75SP (bahan aktif asefat 75%). Umumnya anjing tanah sudah kebal terhadap insektisida
jenis Diazinon dan Dursban. Penggenangan secara terbatas diarea yang nampak ada aktivitas anjing tanah dengan larutan sabun
cuci juga dapat memaksanya keluar sarang sehingga lebih mudah dikendalikan secara mekanis maupun kimiawi.
Waktu yang tepat untuk aplikasi sangat menentukan keberhasilan pengendalian. Insektisida sebaiknya diaplikasikan sebelum
penyiraman, kemudian setelah aplikasi dilakukan penyiraman agar insektisidanya terbawa kebagian bawah rumput tempat anjing
tanah bersembunyi dan makan.
Pengendalian hayati dari kelompok serangga, bakteri, cendawan dan nematode juga bekerja secara alami menekan populasi
anjing tanah.
-----------------------------------------------------------------------------
Lundi (White Grub),hama
yang mematikan
Oleh : Hariyanta
(Superintendent Mountain View Golf Club, Dago Pakar, Bandung)
Menjadi malapetaka bagi pertumbuhan rumput bila akar sebagai penopang hidup dimakan oleh Lundi. Serangan ini sangat
fatal, karena dapat mengakibatkan rumput langsung mati.
Kenali Gejalanya
Lundi (White Grub), adalah instar (larva) yang merupakan siklus hidup dari kumbang. Lundi dalam bahasa sunda disebut
Kuuk, dan bahasa Jawa disebut Oret. Lundi memotong akar-akar rumput tepat di bawah permukaan tanah. Gejala awalnya adalah
rumput menjadi kurus (tipis), menguning dan layu. Bentuk serangan spot tidak beraturan berkembang menjadi mati secara spot-spot.
Kumpulan rumput yang terserang terasa empuk (lunak) bila diinjak, dan mudah dicabut dari tanah, warna krem keputihan dan berbentuk
huruf C seperti bentuk Lundi. Pada intinya mereka memakan akar rumput dan bahan organik yang sangat mematikan pertumbuhan
rumput. Bila kita bandingkan dengan serangan lain yang mempunyai ciri hampir sama adalah akibat serangan rayap, yang pernah
kami alami di Riverside Golf Club disaat musim kemarau dimana kita kekurangan air, rayap naik kepermukaan dan memakan akar
rumput. Gejalanya hampir sama hanya spotnya lebih kecil bintik-bintik, tidak berbentuk huruf C seperti pada Lundi. Perlu diperhatikan
secara sekilas serangan seperti dryspot, hanya kalau dryspot rumput masih kuat bila dicabut dan spotnya lebih besar tergantung
area yang terkena stag air.
Kumbang induk dari Lundi hanya makan bahan organik tetapi menyebabkan kerusakan karena mengangkat perakaran dan mendorong
keatas tanah gundukan kecil sekitar tempat dia masuk ke tanah.
Siklus Hidup Lundi (White Grub)
Lundi mempunyai siklus hidup selama satu tahun, jadi rumput terganggu pertumbuhannya tergantung tahapan selama siklus
tersebut. Kumbang dewasa, kawin dan meletakkan telurnya disaat pertengahan musim panas, yaitu antara akhir bulan Juni s/d pertengahan bulan Agustus. Telur menetas kurang lebih dua minggu, dan yang terkecil,
instar pertama memakan akar rumput yang halus dan bahan organik. Mereka berkembang cepat, mengeluarkan lendir untuk pembentukan
kulit dan biasanya mencapai ukuran maksimal diakhir musim hujan dan setelah pembentukan kulit pertama dan kedua, Lundi menjadi
instar 2 dan instar 3. Setiap tahapan perkembangan Lundi kita biasa menyebut istilah instar. Lundi bertahan hidup lebih dalam
kedalam permukaan tanah untuk hibernasi. Setelah dewasa (sekitar Mei-Juni) tergantung spesies dan iklimnya, Lundi semakin
dalam dan pertumbuhan berubah menjadi Pupa. Kumbang baru akan lahir beberapa minggu kemudian dan lengkap sudah siklus hidupnya
dalam satu tahun. Kerusakan yang diakibatkan oleh Lundi dengan siklus hidupnya, biasanya nampak diakhir bulan agustus dan
September dimana instar ke 3 makan banyak sebelum hibernasi dan rumput stress.
Penanggulangan
Penanggulangan dapat dilakukan secara preventif maupun kuratif. Secara preventif yaitu dengan treatment sebelum telur
ada, jadi kumbang yang ada dilingkungan baik rough, fairway, semak maupun pepohonan dibasmi serta melakukan keseimbangan pupuk
yang bagus, memanage thatch, pengontrolan ketinggian pemotongan dan menghindari atau menghilangkan penggunaan nutrisi yang
membuat rumput rentan terhadap hama dan penyakit.
Secara kuratif yaitu dengan treatment saat telur sudah menetas dan Lundi sudah muncul. Pembasmian ini kita dapat menggunakan
insektisida yang berbahan aktif organophospahat atau carbonat maupun diazinon. Biasanya insektisida ini bisa menekan total
kurang dari dua minggu. Ingat waktu aplikasi harus diperhatikan.
Saat yang bagus untuk kuratif control adalah setelah telur menetas tetapi Lundi belum terlalu besar. Dipertengahan
bulan Agustus rumput biasanya dalam vigor dan pertumbuhan yang bagus, disini Lundi akan makan banyak, sehingga lebih mudah
dibasmi, karena setelah itu Lundi akan hibernasi. Perlu dipahami, jangan mengaplikasikan insektisida setelah hujan karena
Lundi sudah turun lebih bawah dari permukaan sehingga sulit tercapai oleh insektisida. Aplikasikan pada saat teduh, dan
sedikit penyiraman maka Lundi akan naik. Dari perlakuan lapang yang pernah kami laksanakan dengan team Bandung Giri Gahana,
Jatinangor, sekitar bulan Agustus – September 2005 pada saat itu serangan berat Lundi dan orong-orong yang terjadi di
green rumput Bentgrass. Bila kami bandingkan perlakuan di pagi hari dengan sore hari lebih optimal. Hasil yang bagus dengan
perlakuan awal vertidrain (needle time) dan disiram sebelum aplikasi insektisida. Karena dengan vertidrain ada celah untuk
insek masuk, dan penyiraman membuat Lundi naik agak kepermukaan. Aplikasi kami lakukan selang tiga hari di sore hari, dan
berjalan selama hampir dua minggu dan hasilnya populasi Lundi sangat berkurang dan tidak nampak lagi serangannya, begitu pula
orong-orongnya karena orong-orong aktif di malam hari. Bila diaplikasikan diikuti dengan penyiraman, kondisi berbeda dimana
Lundi masih dalam dan insektisida menjadi lebih encer dan dosisnya berubah menjadi tidak bisa mematikan Lundi.
Setiap lokasi atau lapangan mempunyai karakteristik waktu yang berbeda, tenggang waktu setelah aplikasi hingga target
mati juga berbeda. Lundi akan sulit dibasmi kalau semakin tumbuh besar karena mengalami hibernasi.
Demikian sedikit ulasan mengenai serangan Lundi di green, mungkin dapat menambah wawasan bila suatu saat kita mengalami
hal tersebut sehingga akan lebih mudah mengidentifikasi gejala serangan maupun membasminya.
--------------------------------------------------------------------