ASPGI - ASOSIASI SUPERINTENDENT PADANG GOLF INDONESIA

Info Vol.IX

Home
Ke-Anggota-an
Pengurus 2011-2014 Sambutan
Tujuan Organisasi
Formulir Pendaftaran
Calendar of Events
Info Kegiatan
Newsletter
Info - Vol.VIII
Info Vol.IX
Info Vol.X
Golf Equipment Maintenance

BAGAIMANA MEMPERSIAPKAN LAPANGAN GOLF

UNTUK SEBUAH  TURNAMEN T   ( BAG. 1 )

 

 

 

                          oleh : JUHANA - Emeralda  Golf Course Superintendent 

 

 

Ketika sebuah lapangan golf dinyatakan memenuhi persyaratan untuk dipakai sebagai tempat/ tuan rumah untuk penyelenggaraan sebuah turnament besar (bergengsi), seperti Indonesia Open yang di selenggarakan oleh ASIAN dan UEROPEON Tour atau PGA Tour, dan lain sebaginya yang merupakan sebuah turnament yang diikuti oleh para pegolf professonal baok dari Asia maupun Eropa, ini merupakan sebuah penghormatan yang tinggi bagi lapangan golf tersebut.

Sudah terbayang oleh Superintendent apa yang harus dilakukan untuk mempersiapkan lapangan sebagai arena untuk kejuaraan tersebut, mulai terbesit dalam pikiran bahwa dalam pelaksanaannya nanti sebuah lapangan harus memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh penyelenggara, seperti : kecepatan green (green speed), kondisi bunker, ketinggian potongan fairway maupun rough, dimana ketinggian potongan rough biasanya sangat ekstrim di minta oleh panitia antara 90-100 mm, ini bukan merupakan pekerjaan yang mudah untuk mencapainya memerlukan waktu yang cukup panjang (berbulan-bulan) sampai mendapatkan hasil yang diminta, selain dari pada itu ukuran lebar maksimal fairway pada areal lending area harus disesuaikan dengan persyaratan yang ditentukan.

 Semua itu pada awalnya akan dilakukan survey oleh panitia dan manajemen club yang bersangkutan secara keseluruhan, yang menyangkut  club termasuk fasilitas yang di perlukan 

 

Dalam hal ini untuk lapangan akan dilakukan survey secara detail bersama-sama dengan turnament director dan agronomis  yang bertanggung jawab pada setiap pertandingan yang akan berkerjasama dengan Superintendent untuk membicarakan hal-hal yang me- nyangkut setting lapangan, local rule, pin position, boundary marking, hazard marking, ground under repair dan lain-lain, termasuk kesiapan driving range sebagai sarana latihan bagi pemain sebelum terjun ke lapangan.

 

Golf course akan di tutup 2 minggu menjelang turnament hal ini dilakukan untuk memberikan kesempatan pada turf agar didapat  kualitas turf yang prima, juga untuk menghindari terjadinya traffic yang berlebihan di atas green, dan pada saat itu pula superintendent dapat melakukan persiapan-persiapan yang berkaitan dengan turnament .

 

GREEN

Setiap pengelola turnament dalam hal ini misalnya  UEROPEON Tour mempunyai kriteria-kriteria tertentu, tapi pada umumnya hampir sama. Ada 3 kriteria utama yang harus di capai selama turnament berlangsung yang merupakan prioritas, adalah:

Permukaan green ( putting surface) harus halus sempurna, ini akan membawa bola berjalan dengan lurus pada permukaan green tanpa berbelok seperti ular sesuai dengan kontur green yang dimiliki.

Green harus firm tidak keras

Kecepatan green harus dipersiapkan secepat mungkin antara 10—11 pada stimpmeter (pada USGA stimpmeter)

 

Top Dressing

Regular topdressing ringan dengan pasir kering setiap minggu dan berakhir 1 (satu) minggu menjelang turnament akan membantu membuat permukaan halus sehingga bola dapat berjalan dengan benar di atas permukaan green

 

Verticut/groomer dan smooth roll

Verticut ringan atau groomer dapat di lakukan 2 minggu sekali sampai 1 bulan menjelang turnament dan dilakukan setiap minggu sampai 1 minggu menjelang turnament. Kegiatan ini  sangat membantu untuk membuat permukaan rumput lebih halus dan akan membantu menghilangkan rumput tidur (grain) dan membantu mempercepat speed.

Juga dapat dilakukan penggilingan permukaan green dengan menggunakan smooth roll ini akan sangat membantu permukaan green menjadi lebih halus, smooth roll dapat dilakukan 2 hari menjelang turnament dan setiap hari pada saat turnament.

Firm dan kecepatan green dipersiapkan sebaik mungkin, kedua-duanya akan dapat dirasakan dari pendekatan shot dan putting.

 

Pemotongan green.  

1 (satu) minggu sebelum turnament green harus di potong 2 kali secara cross.

Tinggi potongan secara berangsur-angsur harus dikurangi dua minggu menjelang turnament, sedangkan 2 hari sebelum turnament tinggi potongan sudah mencapai 3-4 mm dengan kecepatan antara 10-11 pada stimpmeter karena pada saat itu golf course sudah mulai di pakai oleh pemain untuk latihan jadi kondisi green sudah harus sesuai dengan kondisi pada saat turnament.

 

Pemupukan

Untuk menghindari pertumbuhan rumput yang berlebihan dan produksi thatch yang banyak maka 2 minggu sebelum turnament  pemupukan di stop, pemberian air mulai dikurangi hal ini penting untuk mengurangi terjadinya pemadatan, karena hampir setiap partikel tanah dikelilingi oleh air, lapisan ini berfungsi sebagai pelumas yang membantu proses pemadatan

                                                sambungan : harap lihat Info Vo: X.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

TEKNIK BUDIDAYA DALAM MENANGANI

PERMASALAHAN GREEN

 

Oleh : KAHARUDIN AZIS  - Padang Golf Matoa Jakarta

 

Permasalahan utama dalam pengelolaan rumput green di padang golf berawal dari : curah hujan dan penyiraman yang tidak seimbang dengan kebutuhan air, pemadatan media tanam, dan  praktek budidaya yang tidak sesuai.  Superintendent  sebaiknya selalu membuat program monitoring untuk mengidentifikasi masalah yang ada dan melakukan analisa  kondisi green, sehingga dapat dibuatkan program budidaya dan penanggulangan masalah sebelum berkembang lebih parah

 

Beberapa Masalah Green

 

Kandungan air yang tidak sesuai kebutuhan 

Air merupakan komponen terpenting untuk kesehatan rumput di padang golf.  Tetapi jika jumlahnya tidak sesuai kebutuhan akan dapat menimbulkan masalah. Saat kekurangan air, green akan kekeringan dan warnanya berubah coklat kekuningan, serta terhambat pertumbuhannya. Pada kondisi ini rumput akan lebih mudah terkontaminasi dan kalah bersaing dengan rumput liar, dan cenderung lebih cepat mengalami mutasi. Saat kelebihan, air juga dapat menimbulkan banyak masalah, seperti : peningkatan masalah hama penyakit, peningkatan populasi organisme anaerobik yang dapat membusukkan akar, penurunan populasi organisme aerobik yang bermanfaat, perakaran dangkal, kandungan oksigen rendah hingga rumput mudah layu, pemadatan media green, rumput kehilangan ketegaran, penurunan kecepatan (speed) green dan lain-lain.

Manajemen air melalui pengaturan penyiraman dan penyediaan sistem draenase yang memadai, khususnya di musim hujan, akan memberikan kontribusi besar dalam pemeliharaan green.  Media tanam juga harus cukup subur dan dapat menyimpan cukup air dalam waktu tertentu pada musim kemarau. Pengelolaan air yang tepat, draenase yang baik dan media tanam yang sesuai akan mencegah timbulnya beragam masalah.

 

Pertumbuhan akar yang terhambat

Pertumbuhan akar rumput yang terhambat termasuk masalah yang serius pada green.  Hal ini dapat berimplikasi pada tidak stabilnya kondisi kesehatan dan penampilan green.  Jika terjadi kerusakan di permukaan green, maka pemulihannya akan lambat karena akar tidak dapat menyuplai air dan nutrisi ke bagian atas tanaman dalam jumlah yang cukup.  Terhambatnya pertumbuhan akar dapat disebabkan oleh :  pemadatan media, tebalnya lapisan thatch, kurang aerifikasi, pemupukan dan penyiraman yang hanya sampai permukaan (dangkal), adanya lapisan-lapisan dalam media, media jenuh air, kondisi media terlalu asam atau terlalu basa, serangan hama dan penyakit atau nematoda.

Banyak faktor yang dapat menyebabkan akar rumput green terhambat pertumbuhannya.  Untuk itu perlu dianalisa faktor mana yang menjadi penyebab utama atau lebih dominan.  Tidak jarang terjadi komplikasi penyebab, sehingga diperlukan beberapa tindakan budidaya green yang terpadu.  Di samping manajemen air yang tepat, juga perlu aerifikasi, pemupukan yang berimbang, atau jika perlu disertai aplikasi nematisida pada saat terdapat serangan nematoda parasit dalam jumlah yang banyak.

 

Lapisan thatch yang berlebihan

Lapisan thatch yang berlebihan di green dapat meningkatkan perkembangan hama penyakit, meningkatkan kemasaman, menghambat pertumbuhan akar dan mengurangi oksigen di perakaran, hasil pemotongan tidak merata, lebih mudah terbentuknya ballmark dan bekas jejak kaki.

 

Untuk mengatasi masalah lapisan thatch ini, penting sekali untuk dilakukan program grooming,  verticutting, aerifikasi, vertidrain, dan topdressing.  Frekuensi dan kedalamannya tergantung kondisi masing-masing padang golf, bahkan dapat berbeda untuk green-green di padang golf yang sama.

 

Lapisan-lapisan media yang menghambat laju infiltrasi

Terbentuknya lapisan-lapisan dalam media green dapat menghambat infiltrasi air, penyerapan pupuk dan perkembangan akar.  Penyebab terbentuknya lapisan-lapisan ini adalah :  penggunaan pasir topdressing yang berbeda-beda, pasir topdressing tidak bercampur dengan thatch, kurang aerifikasi, tidak optimalnya aktivitas mikro organisme untuk dekomposisi. 

Dengan memahami masalah ini maka superintendent dapat lebih memperhatikan pentingnya program aerifikasi dan penggunaan jenis pasir yang baik secara konsisten.

 

Penurunan kualitas hasil pemotongan (cutting)

Pemotongan rumput di green dilakukan hampir setiap hari, tetapi hasilnya tidak selalu memuaskan.  Penyebab penurunan kualitas pemotongan green ini, antara lain adalah :  alat potong (cutting unit) tumpul atau belum disetting dengan baik, pemotongan dilakukan pada saat kondisi green terlalu basah, penurunan tinggi pemotongan yang terlalu drastis, dan permukaan green yang tidak rata.

Berdasarkan hal tersebut, superintendent harus lebih memperhatikan kesiapan cutting unit, setting tinggi pemotongan dan kondisi green pada saat dipotong.  Umumnya hal ini sudah cukup dipahami, tetapi karena beberapa faktor, seperti curah hujan yang berlebihan, budget pemeliharaan termasuk untuk penggantian spare part yang terbatas, atau keterlambatan pemotongan, maka kualitas hasil pemotongan green yang diharapkan tidak dapat tercapai.

 

Rumput liar atau gulma (weed)

Gulma dapat muncul pada permukaan green antara lain karena adanya luka atau celah terbuka yang dapat timbul oleh karena bebarapa hal, seperti : bekas ball mark, pemangkasan yang terlalu pendek, kekurangan unsur hara, kandungan air yang berlebih dan perakaran rumput yang dangkal. 

 

Penyakit pada green

Masalah penyakit pada rumput green timbul sebagai interaksi antara 3 faktor,  meliputi : patogen (organisme penyebab penyakit) yang ganas,  rumput yang rentan (tidak sehat),  dan lingkungan yang kondusif bagi patogen.

Bila dirinci lebih jauh, maka faktor-faktor  penyebab berkembangnya masalah penyakit pada green antara lain : 

-   terdapat mikroba patogen dalam jumlah banyak

-   rumput rentan dengan lapisan tatch yang  tebal

-   media green yang padat dengan kandungan oksigen yang  rendah

-   pemupukan yang tidak seimbang, terutama kadar Nitrogen yang terlalu tinggi

-   air dan kelembaban yang berlebihan karena hujan, penyiraman berlebihan, kurangnya draenase, adanya naungan dan kurangnya sirkulasi udara.

-   Pengelolaan alat-alat pemeliharaan yang kurang optimal.

Pengelolaan penyakit pada green memerlukan pemahaman mengenai pengaruh pupuk terhadap perkembangan penyakit.  Jenis penyakit rumput yang makin parah bila ada aplikasi nitrogen yang berlebihan antara lain hawar daun oleh cendawan Pythium dan Rhizoctonia.  Sedangkan yang dapat dikurangi keparahannya dengan aplikasi nitrogen adalah penyakit karat dan antraknosa.  Aplikasi pupuk P dan K yang sesuai dengan kebutuhan rumput, akan dapat membantu rumput mengatasi masalah penyakit.

 

 Teknik Budidaya

 

Pendekatan yang berdasarkan pada teknik budidaya dalam menangani permasalahan green nampaknya perlu mendapat perhatian dari para superintendent. Perhatian seharusnya lebih banyak ditujukan pada penyelidikan terhadap penyebab masalah, bukan hanya berdasarkan gejala yang tampak. 

Aplikasi bahan kimiawi secara rutin untuk mengatasi kerusakan green sebaiknya dihindari, karena tanpa pemahaman yang benar terhadap penyebab utama terjadinya masalah, tindakan ini tidak akan efektif justru dapat menambah masalah.

 

Penyiraman yang sesuai, akan meminimalkan masalah penyakit.  Waktu terbaik untuk penyiraman adalah setiap sore hari, dalam jumlah yang tidak terlalu banyak.  Penyiraman pada saat tersebut juga membantu mendinginkan rumput setelah melewati stress panas tengah hari. Waktu penyiraman terbaik yang lain adalah pada pagi hari menjelang matahari terbit.  Air penyiraman ini akan mengencerkan air gutasi (embun) yang kaya nutrisi bagi patogen dari kelompok cendawan atau bakteri.  Air penyiraman juga memecahkan butiran embun sehingga mempercepat pengeringan setelah matahari terbit.  Dengan mempersingkat masa tersedianya air bebas di permukaan daun rumput, maka makin sedikit peluang bagi perkembangan penyakit.

 

Draenase dan sirkulasi udara yang baik, sama pentingnya dengan penyiraman yang sesuai.  Lambatnya pembuangan air yang berlebih selain mengganggu permainan golf, juga merupakan salah satu akar masalah berkembangnya penyakit rumput.  Draenase yang baik akan mengurangi sebagian besar masalah penyakit. Tidak hanya menyangkut kelancaran aliran air,  tetapi juga aliran udara di atas permukaan green perlu diperhatikan. Pemangkasan cabang pohon akan meningkatkan sirkulasi udara dan dapat menurunkan tingkat serangan penyakit.

 

Pemotongan rumput, sebaiknya tidak dilakukan melewati batas tinggi minimum supaya rumput dapat tumbuh dengan baik dan tidak mudah sakit.  Batas tinggi minimum pemotongan tentu tergantung pada jenis rumputnya.  Beberapa jenis rumput yang baru dikembangkan mempunyai batas minimum yang lebih pendek dan tetap dapat tumbuh dengan baik.  Tetapi pada umumnya rumput yang dipotong lebih pendek dari tinggi optimalnya akan lebih rentan terhadap penyakit.

Pemotongan menyebabkan luka yang dapat menjadi jalan masuk patogen yang menginfeksi rumput.  Namun jika pemotongan dilakukan cukup sering, justru dapat mengendalikan beberapa penyakit, karena daun yang terinfeksi dapat dikurangi sebelum patogen dapat menyelesaikan siklus hidupnya.

Alat potong yang tumpul mengakibatkan luka yang lebih banyak dibandingkan alat yang lebih tajam.  Luka yang diakibatkan oleh pisau yang tajam lebih cepat sembuh dibandingkan luka oleh pisau yang tumpul.  Hal ini menunjukkan betapa pentingnya penggunaan dan pemeliharaan alat potong yang tajam dengan setting yang tepat.  Keteledoran dalam masalah ini akan mengakibatkan penurunan kualitas rumput.

Dari uraian di atas, nampak bahwa banyak faktor yang saling terkait, tidak berdiri sendiri.  Untuk menentukan penyebab utamanya, diperlukan adanya program monitoring dan pengumpulan informasi faktual tentang kondisi green.  Sering aplikasi pestisida kurang dapat memberikan hasil yang memuaskan.  Kalaupun berhasil menghilangkan gejala kerusakan, sifatnya hanya sementara, sedangkan akar masalahnya masih belum teratasi dengan baik.  Akar masalah bisa menyangkut : aspek rumput (jenis tidak tepat, rentan penyakit, perakaran dangkal),  aspek air (penyiraman dan draenase yang buruk),  aspek nutrisi (pemupukan tidak berimbang),  aspek tanah (pelapisan, pemadatan), atau bisa juga masalah manajemen pemeliharaan.  Akar masalah ini dapat diatasi dengan melakukan program budidaya yang tepat.

 

 

 

ASPGI - Asosiasi Superintendent Padang Golf Indonesia
Villa Bogor Indah Blok CC6 / No:14-15
Ciparigi Bogor Utara
Bogor -  Indonesia -16157.
Tel: +62-251-865.7942
---------------------------------------


website : design & manage by  pt.zeus prima garda